Minggu, 25 Desember 2011
It's Over
Minggu, 22 Mei 2011
hanya sebatas cerita
Rabu, 06 April 2011
Mencintaimu Seperti . . . . .
yang hanya bisa mengalir,
tapi tak pernah tau akhir,
tidak tau akan dibawa kemana,
tidak tau akan berakhir dimana,
atau selesai dengan cara seperti apa,
aku mencintaimu seperti bintang,
yang hanya mampu memandang
memandang dari kejauhan
meski tak sanggup merengkuh,
tapi akan kujaga sepenuh hatiku,
tapi aku takkan mencintaimu seperti matahari,
yang membuatmu gerah,
dan menghambat setiap langkahmu,
aku ingin kau melihatku,
meskipun tak melihat hatiku,
aku ingin kau disampingku,
meski tak bersanding denganku,
aku ingin kau tersenyum,
meski senyum itu bukan untukku,
aku bahagia meski hanya dengan bayanganmu..
Selasa, 05 April 2011
Jati Diri Bangsa Yang Mulai Terkikis Era globalisasi
Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Nilai-nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.
Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu :
- Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
- Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut
- Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).
Dari hal yang paling pokok saja misalnya makanan, saat ini masyarakat sudah mulai lupa dengan makanan tradisional khas daerahnya masing-masing, misalnya kue cikak, dodol garut, rambut nenek dll, kini anak-anak lebih tertarik dengan es krim, panekuk, spagetti dll.
Bukan hanya itu, dari segi pakaian sebagai orang Indonesia yang menganut asas ketimuran kita terbiasa dengan berpakaian sopan dan rapih, tapi kini semua adat ketimuran diabaikan begitu saja, celana pendek, rok mini tank top dll.
belum lagi masalah silaturahmi yang sekarang menjadi semakin mudah tapi tidak melestarikan nilai-nilai kebudayaan, istilah 'soan' yang artinya berkunjung kini jarang dilakukan karena sudah ada telepon, internet dll.
dari hal yang paling mendasar hingga hal yang paling tinggi kini sudah dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan informasi yang membuat masyarakat menganut hidup konsumtif dan Westernisasi atau kebarat-baratan. Hendaknya kita semua mampu menyaring perkembangan jaman agar tidak menghilangkan budaya dan jati diri sebagai Bangsa Indonesia. Tidak perlu menyalahkan siapapun, kita mulai saja dari diri kita sendiri.
sumber :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSfYY6ltwYidCWDiTgdV18DLwA8M5e4KgQnYMPjLvF-L6VvcrZNPkzsDjwHyRA4cg6-WZBsZqc-nwaE3A7HP6OQEmk57xP3FwZr5KNzxpA7r5H2hpbRSxi2eoK22n7wG4ezWwBGiV-rpJg/s1600/net7.jpg
http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai-nilai_budaya
Tari gandrung
Bentuk kesenian yang didominasi tarian dengan orkestrasi khas ini populer di wilayah Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, dan telah menjadi ciri khas dari wilayah tersebut, hingga tak salah jika Banyuwangi selalu diidentikkan dengan gandrung. Kenyataannya, Banyuwangi sering dijuluki Kota Gandrung dan patung penari gandrung dapat dijumpai di berbagai sudut wilayah Banyuwangi.
Gandrung sering dipentaskan pada berbagai acara, seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya baik di Banyuwangi maupun wilayah lainnya. Menurut kebiasaan, pertunjukan lengkapnya dimulai sejak sekitar pukul 21.00 dan berakhir hingga menjelang subuh (sekitar pukul 04.00).
Sejarah
Menurut catatan sejarah, gandrung pertama kalinya ditarikan oleh para lelaki yang didandani seperti perempuan dan, menurut laporan Scholte (1927), instrumen utama yang mengiringi tarian gandrung lanang ini adalah kendang. Pada saat itu, biola telah digunakan. Namun demikian, gandrung laki-laki ini lambat laun lenyap dari Banyuwangi sekitar tahun 1890an, yang diduga karena ajaran Islam melarang segala bentuk transvestisme atau berdandan seperti perempuan. Namun, tari gandrung laki-laki baru benar-benar lenyap pada tahun 1914, setelah kematian penari terakhirnya, yakni Marsan.
Gandrung wanita pertama yang dikenal dalam sejarah adalah gandrung Semi, seorang anak kecil yang waktu itu masih berusia sepuluh tahun pada tahun 1895. Menurut cerita yang dipercaya, waktu itu Semi menderita penyakit yang cukup parah. Segala cara sudah dilakukan hingga ke dukun, namun Semi tak juga kunjung sembuh. Sehingga ibu Semi (Mak Midhah) bernazar seperti “Kadhung sira waras, sun dhadekaken Seblang, kadhung sing yo sing” (Bila kamu sembuh, saya jadikan kamu Seblang, kalau tidak ya tidak jadi). Ternyata, akhirnya Semi sembuh dan dijadikan seblang sekaligus memulai babak baru dengan ditarikannya gandrung oleh wanita.
Tradisi gandrung yang dilakukan Semi ini kemudian diikuti oleh adik-adik perempuannya dengan menggunakan nama depan Gandrung sebagai nama panggungnya. Kesenian ini kemudian terus berkembang di seantero Banyuwangi dan menjadi ikon khas setempat. Pada mulanya gandrung hanya boleh ditarikan oleh para keturunan penari gandrung sebelumnya, namun sejak tahun 1970-an mulai banyak gadis-gadis muda yang bukan keturunan gandrung yang mempelajari tarian ini dan menjadikannya sebagai sumber mata pencaharian di samping mempertahankan eksistensinya yang makin terdesak sejak akhir abad ke-20.
Tata busana penari Gandrung Banyuwangi khas, dan berbeda dengan tarian bagian Jawa lain. Ada pengaruh Bali (Kerajaan Blambangan) yang tampak.
Tari Gandrung Berkembang di Lombok dan Bali
Denpasar (ANTARA News) - Tari gandrung, sebuah tari pergaulan yang hidup dan berkembang di Banyuwangi, Jawa Timur hingga sekarang, sebenarnya juga terdapat dan berkembang di Lombok dan Bali.
"Di Bali, tari gandrung itu kini lebih dikenal dengan tari `joged muani`, yang juga mengemban misi sebagai tari pergaulan yang cukup digandrungi anak-anak muda," kata Kadek Suartaya SKar, MSi, dosen Program Studi Seni Karawitan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, kemarin.
Ia mengatakan, tari pergaulan di Banyuwangi, Bali dan Sasak, Lombok itu memiliki kekhasan dan keunikannya masing-masing.
Di Banyuwangi tari gandrung hingga kini masih menunjukkan plah tingkah penari yang bernuansa kemesraan, sedangkan di Lombok berlenggang-lenggok riang. Untuk di Bali, selain menarinya begitu atraktif, juga bergoyang pantat dengan sorot mata "menantang".
Namun demikian, kata dia, di Bali kini tidak banyak lagi ditemukan seni `joged` yang penarinya adalah kaum lelaki itu.
Suartaya yang sering memperkuat tim kesenian Bali untuk mengadakan pentas ke mancanegara menambahkan, seni pertunjukan sejenis gandrung sesungguhnya juga banyak dijumpai di sejumlah daerah di Nusantara.
"Kesenian itu masih satu `genre` dengan ketuktilu di Jawa Barat, tayub di Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat, lengger di wilayah Banyumas dan joged bumbung di Bali," ucapnya.
Bila gandrung dibawakan oleh lelaki, joged bumbung di Bali tampil dengan penari wanita yang kemudian berjoget berpasangan dengan penari pria yang muncul dari kalangan penonton pertunjukan.
"Jadi, seorang wanita penari profesional, menari bersama-sama tamu (terutama pria) dengan iringan musik gamelan `gerantang` yang terbuat dari bilah bambu," tutur Suartaya.
Penampilannya senantiasa disertai unsur-unsur erotisme seperti juga dalam tari ronggeng di Jawa Barat.
Pada masa lalu, penari gandrung memang banyak mengundang debar asmara kaum pria, padahal para penari gandrung itu sendiri adalah laki-laki.
Di Banyuwangi kesenian gandrung pada awalnya dilakoni oleh kaum pria, setidaknya hingga tahun 1890-an. Baru pada tahun 1914 penari wanita dihadirkan setelah kematian penari pria terakhir, Marsam.
Penari gandrung wanita pertama Banyuwangi bernama Semi, seorang gadis kecil yang sakit-sakitan, yang kemudian berkaul, jika sembuh akan menjadi penari gandrung.
Berbeda dengan di Banyuwangi, di Bali hingga kini tari gandrung masih dibawakan penari laki-laki. Salah satu grup seni pertunjukan gandrung yang masih bertahan adalah Sekaa Gandrung Banjar Ketapian Kelod, Denpasar, yang masih mempertahankan penari pria.
Kesenian gandrung yang disakralkan oleh komunitasnya itu lebih menampilkan diri sebagai presentasi estetik. Melalui iringan musik bambu yang disebut gerantang, gandrung Bali menyuguhkan raga keindahan tari yang lazim dijumpai dalam tari klasik legong keraton.
Suartaya menambahkan, seperti halnya di Banyuwangi, diduga kuat tari gandrung di Lombok pada awalnya juga dibawakan oleh kaum pria.
Gandrung Lombok yang kini lazim dibawakan kaum wanita itu masih eksis sebagai sajian yang menampakkan karakter tari Bali dan Banyuwangi.
Nuansa Bali tampak kental pada tata tarinya yang sebagaian besar memakai perbendaharaan gerak tari tradisional Bali. Unsur Banyuwangi dihadirkan dalam balutan busana, khususnya pada gelungan atau tutup kepala penarinya.
Struktur penyajian gandrung Lombok adalah bapangan, tangis, penepekan, dan pengibingan. Pada bagian pengibingan, penonton pria masuk ke arena pentas berpasangan dengan sang penari.
Urut-urutan penampilan gandrung Lombok tersebut hampir sama dengan tari joged bumbung di Bali, di mana bagian terakhir, pengibingan, yang paling ditunggu-tunggu partisipan pria dan penonton pada umumnya, ujar Kadek Suartaya.
Hendaknya kita sebagai generasi penerus memiliki kepedulian terhadap kesenian tradisional, agar mampu diwariskan kepada anak cucu kita. Agar kekayaan Indonesia tidak terhapus oleh jaman. Kita semua memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk melestarikan kebudayaan dan kekayaan alam Indonesia.
sumber :
http://legendaraya.blogspot.com/2011/03/mengenal-tari-gandrung-bayuwangi.html
http://www.antaratv.com/print/1297809429/tari-gandrung-berkembang-di-lombok-dan-bali
http://dym2aelah.files.wordpress.com/2010/10/3447012721_0c294df5a0_o.jpg
Senin, 04 April 2011
Cinta & Luka
dia muncul tiba-tiba
dengan berjuta kejutannya
dan cinta juga adalah luka
luka yang menganga tanpa kita sangka
sehingga membuatnya menyerah
menyerah dengan sebuah kata 'trauma'
dulu aku adalah cinta itu
kini diri ini diselimuti luka hati
yang tak pernah tau kapan terobati
Tuhan ini cintamu
dan luka ini milikmu
maka kupasrahkan pula hatiku
hanya pada-Mu
karena ku tau Engkau begitu menyayangiku
Kau menorehhkan luka itu
agar aku tau
cinta takkan selalu seperti inginku
dan ku tau
waktu
akan menjawab semua tanyaku
tentang cinta yang kumau
Kamis, 31 Maret 2011
D I L E M A
tapi tak mampu menyatu
aku disampingmu
tapi tak mampu berjalan bersamamu
dan aku menginginkanmu
tapi mungkin kau bukan untukku
Dalam waktu beberapa hari Caca cukup mengagumi laki-laki itu hanya dengan melihat wajahnya yang menyimpan banyak rahasia tak dapat terpecahkan, setidaknya itu yang pertama kali terpikirkan diotak Caca, tapi lama kelamaan perasaannya semakin tidak puas dengan hanya melihat wajah itu. Hasil dari pengintaiannya laki-laki itu dipanggil dengan nama 'Tian', nama itulah yang membuat hati Caca bergejolak semakin dahsyat, keingin tahuannya mulai tidak terkontrol dengan baik, otak dan hatinya sudah tidak sejalan. Akirnya dengan modal internet dirumah, dia mencari nama lengkap Tian difb salah satu teman sekelasnya yang sangat dekat dengan Tian, walaupun kemungkinan menemukan fb Tian itu hanya 20%, tapi Caca menggunakan kemungkinan itu tanpa ragu sedikitpun, kemungkinan Tian tidak menggunakan nama aslinya atau mungkin tidak memasang wajah aslinya diprofpic fbnya. Tapi kemungkinan itu tidak menyurutkan niatnya, ditelusurinya dengan sabar nama-nama didaftar teman fb Jeje teman satu kelasnya. Setelah beberapa menit, penantiannya berbuah manis, sebuah prfopic dengan samar-samar dia kenali, walaupun dalam profpic itu Tian terlihat berambut gondrong tidak seperti yang selama ini Caca melihat Tian dengan model rambut yang sedang trend saat ini yaitu mohawk, disebelah profpic itu tertera 'kevin christian'. Satu masalah terpecahkan Caca sudah mengetahui nama lengkap Tian, dia pun langsung membukan fb Tian. Dari awal Caca sudah sadar dengan resiko meliarkan hatinya pada laki-laki itu, mereka mungkin memiliki banyak perbedaan yang sangat sulit disatukan, atau mungkin perbedaan yang sangat mendasar. Dari fb itu Caca sedikit lebih tau tentang Tian, dan yang paling penting bagi Caca dan membuatnya melonjak kegirangan adalah ditulis dengan jelasnya status hubungan Tian yaitu 'single', setidaknya Caca lega karena tidak harus merasa bersalah karena mengagumi pasangan orang lain. Sesaat dia merasa dunia terbuka lebar untuk mereka berdua, Caca merasa Tuhan sudah membukakan jalan untuknya agar lebih dekat dengan Tian. hari berlalu begitu cepat setelah Caca merasa lebih dekat dengan Tian, hatinya semakin menguasai otaknya agar tidak melupakan seorang Kevin Christian begitu saja, Caca mendefinisikan dirinya hanya sebagai 'secret admirer' Tian, tapi itu justru membuatnya semakin tidak mampu meredam persaannya sendiri, ketika melihat Tian bercanda dengan teman perempuannya dengan sadar Caca merasa sangat cemburu, dan kalau dia mampu, dia ingin menarik tangan Tian dan membawanya pergi dari sisi perempuan itu. Saat Caca tidak melihat Tian dikampus, Caca selalu bembuka akun fb Tian untuk menghilangkan kerinduannya, dan suatu hari Tian memperbarui info tentang dirinya difb, tian memproklamirkan dirinya sebagai seorang Kristiani. Bagai tersambar petir disiang bolong hati Caca langsung luluh lantak, ketakutannya menjadi kenyataan. Setelah mengetahui kenyataan yang sangat pahit bahwa mereka beda agama, Caca sedikit bersiikeras untuk meredam perasaannya, walaupun sepertinya sudah sangat terlambat. Sampai suatu hari takdir membawanya tepat didepan wajah sang pujaan hati. Cerita berawal dari sifat Caca yang mudah bergaul, seiring berjalannya waktu Caca semakin dekat dengan Jeje, dan alhasil Caca pun sering berkumpul dengan teman-teman Jeje, begitu pun sebaliknya, dan dapat dipastikan Jeje pasti mengenalkan Caca pada Tian. Awalnya Caca tidak berpikir jauh tentang hubungannya dengan Tian, dia hanya berpikir berteman biasa dengan Tian, dia tidak mau berharap banyak karena membayangkan saja Caca tidak mampu, keluarga besar Caca merupakan Muslim sangat taat, dia tidak tau apa reaksi keluarganya jika mengetahui Caca berhubungan dengan laki-laki yang berbeda agama.
Entah kebetulan atau memang Tuhan sudah berkehendak, semakin hari Caca dan Tian semakin akrab dan semakin dekat, mereka jadi sering bertemu dan ngobrol akrab meskipun tanpa Jeje. Caca pun semakin tidak mampu mengontrol perasaannya, Tian yang sering memberikan kejutan kepada Caca membuat Caca seperti diatas angin, dan entah bagaimana bisa, setiap Caca berjalan sendiri disekitar kampus, tiba-tiba Tian muncul disampingnya. Itu membuat Caca semakin menyukai Tian. Sampai suatu hari Tian datang membawa sebungkus cokelat dan sebuket bunga mawar untuk meminta Caca menjadi pacarnya, meskipun Tian tau ada perbedaan yang sulit untuk disatukan. Semenjak hari itu lah caca selalu gelisah memikirkan kelanjutan hubungannya dengan Tian. Dalam pikiran Caca, jika tidak ada pebedaan diantara mereka yang sangat mendasar, mungkin tidak sesulit itu untuk memberikan jawaban kepada Tian.
Tidak mungkin Caca sanggup melepaskan seorang Tian yang selama ini dia impikan menjadi pangeran berkuda putih, sosok yang menurutnya paling sempurna untuk berada disisinya, semua yang ada pada diri Tian sangat disukai Caca. Tapi disisi lain Caca tidak dapat mengesampingkan keluarganya, karena keluarganya pasti ingin mengenal pacar Caca dan yang pertama kali ditanyakan adalah seiman atau tidak. Itu selalu mebuat dadanya menjadi sesak, Caca tidak sanggup memikirkan ada berapa hati yang akan tersakiti jika dia dan Tian bersama, dan siapa yang akan hancur ketika dia dan Tian tak bisa bersama. Sampai detik ini Caca tidak mampu melangkah lagi, kini dia merasa dunia tak mendukungnya untuk bersama Tian, kegelisahannya tak terpecahkan entah sampai kapan. Caca memiliki hobby baru kini, yaitu melamun sambil mendengarkan lagu dari Marcell Siahaan yang berjudul 'peri cintaku', hanya itu yang mampu dia lakukan, karena lagu itu sudah menggambarkan jeritan hatinya.
Tuhan jika engkau berkenan,
tunjukkanlah jalan agar aku dan dia dapat bersama.
Senin, 28 Maret 2011
Liburan Membawa Derita
seperti biasa setiap melihat saldo di ATM nya tidak lagi berjumlah 5 digit, nita langsung kalap.
langsung saja dia searching jadwal film terbaru. danita sangat hobby nonton di bioskop, bahkan status jomblo yang tiba-tiba disandangnya karena sang pacar tidak sanggup mengontrol hobby belanja dan nontonnya, kemudian menyerah dari lari kepelukan cewek lain, mirissss memang. tapi sudahlah tidak ada yang perlu dibahas tentang kisah cintanya yang selalu gagal.
danita iseng mengajak sahabatnya nonton, diambil lah bebynya, sebutan untuk hp kesayangannya, dicarinya nama sylfa dan kemudian mulai mengetik sms,
'fa lagi ngapain? nonton yuk?' kemudian dia menekan tombol hijau dibagian kiri atas keypad hpnya untuk mengirim sms, setelah beberapa saat nita mendapati hpnya menyanyikan lagu unbelievablenya craig david. 'gak lagi ngapa-ngapain ta, tapi kaya na ntar gue mau pergi ke tempat kakak gue, jadi gak bisa ikut' nita membaca jawaban sms dari sylfa. baiklah seperti biasa nita malas mengajak teman-temannya yang lain karena jawabannya pasti sama lagi sibuk ngerjain tugas, males keluar rumah, bahkan karena terlalu sering memberikan alasan teman-temannya lalu blak-blakan menolak ajakan danita dengan bilang bosan harus nonton terus. tapi sayangnya itu tidak pernah mengurangi sedikitpun hobbynya.
setelah film yang ada di bioskop ludes danita tonton dalam 2 minggu, dia memikirkan untuk berlibur keluar kota, karena kebetulan kuliahnya memberikan waktu untuk para mahasiswanya rehat untuk kegiatan belajar mengajar.
dan tiba-tiba saja danita dikagetkan deringan hpnya, di layar hpnya tertulis 'lidia memanggil', untuk sejenak danita terdiam mandangi hpnya, dia berpikir sejenak "lidia? tumben nih anak nelpon gue, ada apaan yah?" tanyanya dalam hati, setelah tersadar danita langsung menekan tombol hijau dibagian kiri atas keypad hpnya, "ya halo?? kenapa lid??" tanyanya setelah kepada orang diseberang, "lu udah tidur? kok lama banget jawabnya?" sautan suara dari seberang, "gak kok belum, tadi lagi dengerin musik jadi gak denger" jelas itu bohong 100%, "gini lho, gue kan libur satu minggu, gue kepikiran buat ke yogyakarta main ke tempat april, sekalian jalan-jalan" penjelasan lidia yang kuliah disalah satu universitas negeri di bandung. mendengar kata-kata lidia tadi, danita seolah mendapat pencerahan atas rencana liburannya tadi dan otomatis raut mukanya berubah menjadi merah merona karena kegirangan. " wah kebetulan lid, gue juga libur boleh tuh, terus kapan kita berangkatnya?" tanya danita semangat.
" besok kamu bisa ke bandung gak? kita berangkat dari bandung gak papa kan??" tanya lidia, "bisa bisa, bisa banget malah, terus kapan kita ke yogyakartanya?" tanya danita tak sabar, "sabar mba napas qlo ngomong, kita berangkat lusa gimana?" jawab lidia, "jadi, jadi banget, besok siang gue berangkat ke bandung naik travel, smsin alamat kostan lu yah?" jawab danita dengan semangat. "oke ntar gue smsin" balas lidia.
setelah diskusi singkat itu selesai telepon langsung ditutup, dan danita segera berkemas-kemas, rencana mereka hanya 4 hari diyogyakarta, karena lidia hanya libur 1 minggu dan dana yang seadanya. besoknya sebelum matahari tenggelam danita sudah tiba dibandung, dan disambut ceria oleh lidia, mereka tidak menyangka rencana mereka benar-benar terjadi, biasanya rencana hanya tinggal rencana bagi mereka.
paginya mereka langsung menuju statsiun, berhubung ini rencana dadakan jadi mereka belum membeli tiketnya, "semoga tiketnya masih ada" doa danita dan lidia dalah hati. "mas tiket ke yogyakarta masih ada??" tanya lidia kepada petugas tiket kereta, "untuk berapa orang?" tanya petugas dengan lantang, "dua orang mas" jawab lidia was-was, "sebentar saya cek dulu" lidia dan danita tidak bisa diam menggoyang-goyangkan kakinya karena takut tiket habis, beberapa saat kemudian petugas memanggil lidia "teh, masih ada, keretanya berangkat 30 menit lagi" huftthh lidia dan danita membuang napas lega bersama-sama. 30 menit kemudian mereka pun berangkat dari stasiun bandung.
setelah menempuh perjalanan kurang lebih 8 jam, tibalah mereka distasiun tugu yogyakarta.
setelah turun dari kereta yang membawa dirinya dan sahabatnya itu sampai di kota pelajar itu danita langsung mengambil hpnya dan mencari nama april, sahabatnya yang kuliah di yogyakarta, dia mengetikkan sms 'pril lu dimana? gue udah turun dari kereta' dan mengirimnya. 'ya udah, gue tunggu didepan pintu keluar' balas april yang kaget saat semalam dirinya dikabari akan kedatangan kedua sahabatnya itu secara mendadak. tapi april sumringah menyambut kedatangan sahabat-sahabatnya itu. "april udah nunggu didepan pintu keluar lid" danita memberi tahu lidia setelah dirinya menerima balasan sms dari april. sembari menuju pintu keluar, diotak danita sudah banyak bermunculan nama-nama tempat yang ingin dikunjunginya lagi, dia merindukan malioboro, borobudur, alun-alun jogja, dan dia ingin sekali ke pantai paris (parangtritis) yang terkenal dijogja, berkali-kali dia berkunjung ke jogja tapi belum pernah sekalipun kesana. setelah bertemu dengan april mereka berpelukan seperti teletubbies. dan semenjak menginjakkan kaki di yogyakarta tak ada satu haripun terlewatkan begitu saja, danita dan kedua sahabatnya menjelajahi kota jogja dengan antusias, malioboro, alun-alun, parangtritis dan satu yang tidak mungkin terlewatkan oleh danita adalah mengunjungi semuah plaza ternama dijogja untuk belanja tanpa memikirkan uang yang dipakainya liburan saat ini adalah uang sakunya selama tiga bulan.
melihat danita tak kunjung menjawab pertanyaannya lidia pun habis kesabaran "woyyyyyy lu mau balik bareng gue gak besok??" teriak lidia sambil mengoyang-goyangkan tangan danita untuk menarik kembali danita kealam sadar. danita yang sedang bicara sendiri dalam hati kaget tiba-tiba tangannya digoyang-goyangkan "ehhh iya iya, maksud gue gak, gue balik ntar aja" jawab danita reflek setelah samar-samar mendengar pertanyaan lidia. "kan masih ada yangg belum gue datengin, gak papa kan pril?" lanjut penjelasan danita sambil memperlihatkan senyum kuda. paginya lidia sudah dijemput oleh mobil travel, dia tidak berani naik kereta sendiri jadi memilih naik travel. setelah lidia pulang danita dan april melanjutkan acara melancongnya dengan mengunjungi candi prambanan dan taman sari.
setelah sampai dijakarta, kehidupan nyata danita kembali dengan segala kesusahan yang harus ditanggungnya akibat liburan seminggu di yogyakarta. danita takut harus meminta uang lagi kepada papahnya, uang sakunya selama tiga bulan dia habiskan dalam satu bulan saja. dia tidak tau alasan apalagi yang akan dia lontarkan untuk mendapatkan belas kasihan dari papahnya. disisi lain dia tau papahnya bekerja siang malam mencari uang bukan hanya untuknya, tapi juga untuk keluarganya. danita pun harus menanggung sendiri resiko dari perbuatannya itu, danita mencoba bertahan hidup dengan sisa uang saku yang tersimpan di ATMnya. dia menyadari kelalaiannya menyalahgunakan uang sakunya, dan dia bertanggungjawab dengan selama sebulan hanya mengenal kampus dan kostan, dengan jatah makan hanya satu kali dalam sehari.
sumber gambar : www.google.com