Kamis, 31 Maret 2011

D I L E M A

aku mencintaimu
tapi tak mampu menyatu
aku disampingmu
tapi tak mampu berjalan bersamamu
dan aku menginginkanmu
tapi mungkin kau bukan untukku


Caca menuliskan kata-kata puitis itu disecarik kertas berada dihadapannya, kertas yang harusnya digunakan untuk mengerjakan tugas kuliah, tapi kini tanpa sadar yang ia tulis adalah kata-kata yang selalu berkelebat didalam kepalanya saat ini, seseorang mengganggu ketenangan hidupnya, menguras seluruh keteguhan hatinya, dan menyita tidur malamnya. Caca termenung didepan meja belajarnya, sudah beberapa minggu ini dia merasakan dadanya sesak ketika memikirkan laki-laki itu, matanya selalu merasa pedas tiba-tiba sehingga membuat air matanya mengalir begitu saja, laki-laki itu bernama Kevin Christian, laki-laki yang sering dilihatnya dihalaman kampus bersama teman-teman satu kelasnya, tapi Tian panggilan akrabnya bukan lah teman satu kelasnya, setidaknya Caca tidak pernah melihat Tian berada dalam satu ruangan kelas ketika kuliah. Tian bukan laki-laki super cakep dan super tajir, dia hanya good looking dan dia tidak mengendarai motor besar. Tian hanya membawa sebuah motor vespa tua tapi masih sangat cantik, terlihat dengan jelas bahwa si empunya selalu merawatnya. Tapi dua hal itulah yang awalnya membuat caca tertarik dan penasaran dengan Tian. Kalau boleh diceritakan, Tian itu sama sekali tidak seperti laki-laki kebanyakan yang gak bisa liat muka bening dikit langsung bergaya seperti playboy berpengalaman, padahal pengalamannya patut dipertanyakan.
Dalam waktu beberapa hari Caca cukup mengagumi laki-laki itu hanya dengan melihat wajahnya yang menyimpan banyak rahasia tak dapat terpecahkan, setidaknya itu yang pertama kali terpikirkan diotak Caca, tapi lama kelamaan perasaannya semakin tidak puas dengan hanya melihat wajah itu. Hasil dari pengintaiannya laki-laki itu dipanggil dengan nama 'Tian', nama itulah yang membuat hati Caca bergejolak semakin dahsyat, keingin tahuannya mulai tidak terkontrol dengan baik, otak dan hatinya sudah tidak sejalan. Akirnya dengan modal internet dirumah, dia mencari nama lengkap Tian difb salah satu teman sekelasnya yang sangat dekat dengan Tian, walaupun kemungkinan menemukan fb Tian itu hanya 20%, tapi Caca menggunakan kemungkinan itu tanpa ragu sedikitpun, kemungkinan Tian tidak menggunakan nama aslinya atau mungkin tidak memasang wajah aslinya diprofpic fbnya. Tapi kemungkinan itu tidak menyurutkan niatnya, ditelusurinya dengan sabar nama-nama didaftar teman fb Jeje teman satu kelasnya. Setelah beberapa menit, penantiannya berbuah manis, sebuah prfopic dengan samar-samar dia kenali, walaupun dalam profpic itu Tian terlihat berambut gondrong tidak seperti yang selama ini Caca melihat Tian dengan model rambut yang sedang trend saat ini yaitu mohawk, disebelah profpic itu tertera 'kevin christian'. Satu masalah terpecahkan Caca sudah mengetahui nama lengkap Tian, dia pun langsung membukan fb Tian. Dari awal Caca sudah sadar dengan resiko meliarkan hatinya pada laki-laki itu, mereka mungkin memiliki banyak perbedaan yang sangat sulit disatukan, atau mungkin perbedaan yang sangat mendasar. Dari fb itu Caca sedikit lebih tau tentang Tian, dan yang paling penting bagi Caca dan membuatnya melonjak kegirangan adalah ditulis dengan jelasnya status hubungan Tian yaitu 'single', setidaknya Caca lega karena tidak harus merasa bersalah karena mengagumi pasangan orang lain. Sesaat dia merasa dunia terbuka lebar untuk mereka berdua, Caca merasa Tuhan sudah membukakan jalan untuknya agar lebih dekat dengan Tian. hari berlalu begitu cepat setelah Caca merasa lebih dekat dengan Tian, hatinya semakin menguasai otaknya agar tidak melupakan seorang Kevin Christian begitu saja, Caca mendefinisikan dirinya hanya sebagai 'secret admirer' Tian, tapi itu justru membuatnya semakin tidak mampu meredam persaannya sendiri, ketika melihat Tian bercanda dengan teman perempuannya dengan sadar Caca merasa sangat cemburu, dan kalau dia mampu, dia ingin menarik tangan Tian dan membawanya pergi dari sisi perempuan itu. Saat Caca tidak melihat Tian dikampus, Caca selalu bembuka akun fb Tian untuk menghilangkan kerinduannya, dan suatu hari Tian memperbarui info tentang dirinya difb, tian memproklamirkan dirinya sebagai seorang Kristiani. Bagai tersambar petir disiang bolong hati Caca langsung luluh lantak, ketakutannya menjadi kenyataan. Setelah mengetahui kenyataan yang sangat pahit bahwa mereka beda agama, Caca sedikit bersiikeras untuk meredam perasaannya, walaupun sepertinya sudah sangat terlambat. Sampai suatu hari takdir membawanya tepat didepan wajah sang pujaan hati. Cerita berawal dari sifat Caca yang mudah bergaul, seiring berjalannya waktu Caca semakin dekat dengan Jeje, dan alhasil Caca pun sering berkumpul dengan teman-teman Jeje, begitu pun sebaliknya, dan dapat dipastikan Jeje pasti mengenalkan Caca pada Tian. Awalnya Caca tidak berpikir jauh tentang hubungannya dengan Tian, dia hanya berpikir berteman biasa dengan Tian, dia tidak mau berharap banyak karena membayangkan saja Caca tidak mampu, keluarga besar Caca merupakan Muslim sangat taat, dia tidak tau apa reaksi keluarganya jika mengetahui Caca berhubungan dengan laki-laki yang berbeda agama.
Entah kebetulan atau memang Tuhan sudah berkehendak, semakin hari Caca dan Tian semakin akrab dan semakin dekat, mereka jadi sering bertemu dan ngobrol akrab meskipun tanpa Jeje. Caca pun semakin tidak mampu mengontrol perasaannya, Tian yang sering memberikan kejutan kepada Caca membuat Caca seperti diatas angin, dan entah bagaimana bisa, setiap Caca berjalan sendiri disekitar kampus, tiba-tiba Tian muncul disampingnya. Itu membuat Caca semakin menyukai Tian. Sampai suatu hari Tian datang membawa sebungkus cokelat dan sebuket bunga mawar untuk meminta Caca menjadi pacarnya, meskipun Tian tau ada perbedaan yang sulit untuk disatukan. Semenjak hari itu lah caca selalu gelisah memikirkan kelanjutan hubungannya dengan Tian. Dalam pikiran Caca, jika tidak ada pebedaan diantara mereka yang sangat mendasar, mungkin tidak sesulit itu untuk memberikan jawaban kepada Tian.
Tidak mungkin Caca sanggup melepaskan seorang Tian yang selama ini dia impikan menjadi pangeran berkuda putih, sosok yang menurutnya paling sempurna untuk berada disisinya, semua yang ada pada diri Tian sangat disukai Caca. Tapi disisi lain Caca tidak dapat mengesampingkan keluarganya, karena keluarganya pasti ingin mengenal pacar Caca dan yang pertama kali ditanyakan adalah seiman atau tidak. Itu selalu mebuat dadanya menjadi sesak, Caca tidak sanggup memikirkan ada berapa hati yang akan tersakiti jika dia dan Tian bersama, dan siapa yang akan hancur ketika dia dan Tian tak bisa bersama. Sampai detik ini Caca tidak mampu melangkah lagi, kini dia merasa dunia tak mendukungnya untuk bersama Tian, kegelisahannya tak terpecahkan entah sampai kapan. Caca memiliki hobby baru kini, yaitu melamun sambil mendengarkan lagu dari Marcell Siahaan yang berjudul 'peri cintaku', hanya itu yang mampu dia lakukan, karena lagu itu sudah menggambarkan jeritan hatinya.


Tuhan jika engkau berkenan,
tunjukkanlah jalan agar aku dan dia dapat bersama.

0 komentar:

Posting Komentar