Rabu, 02 Maret 2011

Berbeda Tetapi Sama

ada sebuah perdebatan kecil didalam sebuah keluarga
kakak :" bu aku kan udah gede, aku mau punya motor sendiri, biar gak rebutan sama bapak "
ibu : " ya sudah nanti ibu ngomong dulu sama bapak "
beberapa waktu setelah itu ibu mencoba membahas tentang beli motor
ibu : " pak si kakak minta beli motor, biar dia bisa pake sendiri, gimana menurut bapak? "
bapak :" ya sudah nanti bapak coba cari informasi dulu "
ibu : " kalau bisa secepatnya ya pak, kasian kakak kalau kelamaan. dia kan sekolahnya jauh "
bapak : " iya bu, Insyaallah kalau sudah ada uangnya bapak langsung beliin "
beberapa bulan kemudian motor yang dipesan bapak sudah ada digarasi rumah.
kakak : " terima kasih ya pak "
bapak : " iya nak, tolong jangan salah gunakan kepercayaan bapak ya? "
kakak : " iya pak "
sang adik yang dari awal hanya memperhatikan kemauan kakaknya yang kemudian dikabulkan oleh ayahnya merasa akan mendapatkan perlakuan yang sama apabila dia menginginkan sesuatu pula.
suatu hari si adik menginginkan sebuah PS2.
berhubung si adik lebih dekat dengan bapak, maka ia putuskan untuk berbicara langsung pada bapak.
adik : " pak aku kapan dibeliin PS2? "
bapak : " nanti lah de, lagian kan PS1 nya masih bagus, masih bisa dipakai "
merasa mendapat perlakuan yang berbeda dengan sang kakak, adik berfikir kalau bapak tidak berlaku adil kepadanya dan kakak.
adik : " bapak gak adil, kakak minta dibeliin motor mahal langsung dikasih, aku cuma minta PS2 paling harganya berapa sih? gak semahal harga motor kan? gak dikasih!! "
bapak langsung kaget mendengar anak bungsunya marah, dia tidak percaya anak bungsunya yang masih berusia 8 tahun memiliki pemikiran yang seperti itu.
ibu yang mendengarkan kemarahan adik pun langsung bereaksi.
ibu : " ade kamu ngomong apa sih? siapa yang ngajarin ngomong begitu? itu gak sopan! "
mata adik mulai berkaca-kaca, dan dalam sekejap air matanya pun tumpah dan tentu saja tidak ketinggalan dengan teriakan histeris. berharap reaksinya itu akan merubah keputusan kedua orang tuanya, dan langsung membelikan PS2.
bapak : " ade, bapak belum beliin kamu PS2 bukan karena bapak gak sayang atau gak adil. tapi PS2 itu kan bukan kebutuhan yang sangat penting, ade masih bisa main game pakai PS1nya. kalau kakak kan memang butuh motor untuk keperluan sekolah juga. jadi bukan karena bapak pilih kasih, ngerti? "
adik tidak mengatakan apa-apa, tetapi tangisnya mereda mendengar penjelasan dari bapak.

dari kejadian diatas dapat disimpulkan, keadilan tidak dapat diukur dengan apa yang orang lain dapat dan kita dapat. tapi keadilan itu dimana kita bisa menilai mana yang lebih membutuhkan dan mana yang dapat dikesampingkan.
dalam hal lain keadilan dapat diartikan kesamaan perlakuan terhadap seseorang. tetapi ukuran untuk keadilan bagi seorang manusia sangat relatif, karena bagaimana pun juga, manusia hanya makhluk lemah dan memiliki keterbatasan. sesungguhnya yang benar-benar dapat belaku adil hanya Tuhan.
melihat dari lapangan saja, seorang pencuri ayam bisa dihukum lebih berat dibandingkan koruptor. tapi itu hanya sebagian kecil contoh peradilan setidaknya disini.

0 komentar:

Posting Komentar