Minggu, 31 Oktober 2010

agama dan masyarakat feodalisme

Kalangan pegiat HAM, aktivis dan pemerhati kehidupan beragama di Indonesia, mengimbau, agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjaga kebebasan beribadah. Trend gangguan, serangan dan penggusuran gereja meningkat sejak lima tahun terakhir ini, terutama di sekitar Jakarta dan Jawa Barat.

Menurut survei terbaru Setara Institut, dalam setengah tahun ini, jumlah serangan di Bekasi melonjak, hampir dua kali lipat. Tapi, mengapa Presiden diam saja, seru mereka dengan nada hampir putus asa. Sementara itu, upaya penyegelan juga terjadi terhadap Masjid Ahmadiyah di Kuningan, Jawa Barat.

Menyegel tempat ibadah merupakan langkah terakhir negara. Upaya menutup Masjid Ahmadyah di Kuningan, salah satu pusat Ahmadiyah di Indonesia, itu gagal, karena perlawanan kuat dari dalam kalangan Ahmadiyah sendiri.

Meningkat
Namun sebagian terbesar upaya penyegelan berhasil, terutama menyangkut tempat tempat ibadah para jemaah non-Islam. Survei terbaru Setara Institut menunjukkan serangan dan gangguan itu meningkat dari 18 kali pada tahun 2008 hingga 28 kali sepanjang Januari hingga Juli tahun ini. Para pelakunya bermacam-macam, demikian laporan Setara.

"Pelaku pelanggaran terbanyak adalah jelas pemerintahan daerah, 12 kali. Kemudian massa. Massa ini anonim, sepuluh kali. Kemudian warga, ini warga ada lima kali. Kemudian FPI, empat kali. Dan ormas-ormas Islam lainnya seperti FUI, GARIS, PERSIS, GPI, MPS, Muhammadiyah, itu masing-masing satu kali. Terus terang kami merasa concern karena pemerintah pusat tidak memberikan reaksi apa pun terhadap peristiwa yang sebetulnya sudah terjadi secara sistematis dan berulang-ulang dan terjadi dalam lima tahun terakhir ini."

Diam
Kasus-kasus hampir serupa. Celakanya, biasanya, penguasa setempat memilih diam atau membiarkan, demi ketenangan publik, ketimbang menjaga hak hak warga, demikian tutur Pendeta Luspida Simandjuntak, dari Gereja Pondok Timur, Bekasi.

"Karena apa yang kami usahakan selalu bentrokan dengan massa. Sudah hampir lebih 15, 16 tahun kita beribadah di sini. Kita tidak mempunyai tempat beribadah yang permanen. Ibadah yang ada di Pondok Timur, itu pindah rumah ke rumah."

Maka tak mengherankan kasus-kasus seperti ini diwarnai nada nyaris putus asa.

"Terakhir usaha kami, kami siap membeli satu bangunan. Tinggal menandatangani hitam di atas putih. Tiba-tiba sekelompok massa sudah membuat spanduk 'Rumah ini bisa dijual, tetapi tidak untuk gereja'. Jadi semuanya mentok di tengah jalan. Kami beribadah di tempat yang sudah disetujui oleh pemerintah. Itu lahan kami ternyata kami diganggu lagi di tempat. Dan tanggal 18 Juli kami didatangi oleh massa kurang lebih 500 orang, dikawal oleh aparat keamanan kurang lebih 200. Aparat keamanan mendesak HKBP Pondok Timur untuk keluar dari tempat supaya situasi kondusif."

Kesaksian serupa juga diberikan pegiat HAM, Ibu Ade Rostina Sitompul.

"Polisi 200 orang, kami diserang, polisinya diam. Sama sekali tidak bergerak. Polisi nonton. Begitu juga dengan kasus-kasus lain. Ini ada apa sebenarnya."

Kejahatan negara
Meninjau dari segi hukum, pengacara Saur Siagian pun mengambil kesimpulan yang tak terelakkan lagi.

"Ini kalau menurut saya kejahatan negara yang sangat luar biasa. Karena hak beribadah tidak bisa dikurangi dalam situasi apa pun."

Kasus kasus diatas menunjukkan negara masih juga dibelit warisan tiga dasawarsa Orde Baru yang lebih mengutamakan ketenangan masyarakat, tanpa mengindahkan hak hak konstitusional warga lainnya.

"Setara menuntut supaya negara bersikap. Anak-anak melihat sendiri. Mereka melihat apakah ini negara yang kami cintai. Sudah saatnya Presiden SBY harus menunjukkan commitment. Kalau tidak kami tidak tahu lagi apa yang akan dilihat dari republik ini."

Pemecahan masalah :

Masalah seperti ini tidak seharusnya terjadi, kebebasan beragama sudah diatur oleh UU, toleransi antar umat beragamapun sudah ada. Tetapi memang semuanya masih harus dalam pengawasan pemerintah sehingga dapat terjaga dengan baik. Untuk masalah penggusuran tanah, seharusnya dibereskan oleh perintah setempat, bagaimana bisa terjadi kesalahan atas ijin mendirikan bangunan. Dan yang paling utama adalah hidup berdampingan secara damai antar umat beragama.

Sumber : http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/sby-diimbau-merawat-kebebasan-beribadah

warga negara dan negara


Gonzalez Resmi Jadi WNI


TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA

SUNDUL BOLA – Striker Persib Bandung Christian Gonzalez berusaha menyundul bola umpan saat latihan di Stadion Siliwangi, Bandung, Selasa (19/10).

JAKARTA, TRIBUN - Setelah menunggu empat tahun, akhirnya striker Persib, Cristian Gonzalez, resmi menjadi warga negara Indonesia. Striker berjuluk El Loco ini menjadi WNI dari jalur naturalisasi pemain sepak bola yang diajukan oleh PSSI kepada pemerintah RI.

Menurut Ketua Badan Tim Nasional, Iman Arif, PSSI menaturalisasi Gonzalez karena striker gempal bernomor punggung 99 ini memenuhi seluruh syarat administrasi dan syarat khusus yang ditetapkan oleh PSSI.

Syarat dasar meliputi adanya surat ajuan menjadi WNI, lamanya tinggal di Indonesia, dan memiliki keluarga atau keturunan dari Indonesia. Ketiga syarat tersebut sudah terpenuhi, yakni Gonzalez sudah mengajukan surat permohonan menjadi WNI sejak empat tahun lalu.

Ia pun sudah memiliki keluarga setelah enam tahun silam menikahi istrinya, Eva Norida Siregar, dan dikaruniai empat anak, sekaligus ia menyatakan diri menjadi mualaf. Syarat lainnya adalah ia sudah menetap di Indonesia lebih dari enam tahun dan belum pernah kembali lagi ke negara asalnya, Uruguay.

Syarat yang paling utama menjadi pemain naturalisasi adalah skill bermain sepak bolanya berstandar internasional dan memiliki jiwa nasionalisme untuk membawa harum Indonesia di pentas sepak bola Internasional.

"Setelah melalui proses pembahasan secara matang, dan juga sesuai dengan kebutuhan kita, kami memutuskan hanya beberapa pemain saja yang lolos naturalisasi. Salah satunya Gonzalez," kata Iman, seusai pertandingan Persija vs Persib, di Senayan, kemarin.

Pemecahan Masalah :

Masih banyak sekali warga asing yang ingin menjadi WNI, sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan mereka yang bahkan sudah berbuat banyak untuk Indonesia tetapi masih belum mendapatkan status sebagai WNI. Berikan kesempatan pada mereka yang ingin menjadi bagian dari Indonesia.

Sumber :

http://www.tribunjabar.co.id/read/artikel/33133/gonzalez-resmi-jadi-wni

masyarakat perkotaan dan pedesaan


ARISAN RUMAH

Dari Geribik ke Rumah Gedong



KOMPAS/YULVIANUS HARJONO

Sejumlah warga Dusun II, Desa Sendang Mulyo, Kecamatan Sendang Agung, Kabupaten Lampung Tengah, bahu-membahu membangun rumah milik tetangganya, Sabtu (25/9). Seluruh materi, biaya, dan tenaga untuk membangun rumah tersebut didapat dari arisan.

Oleh Yulvianus Harjono


KOMPAS.com - Budi Rahardjo dari Heifer International Indonesia tertegun saat berkunjung ke rumah Iwan Darmawan, penyuluh kehutanan di Lampung Tengah. ”Wah, beberapa bulan lalu masih geribik, sekarang sudah jadi gedong,” kata Budi Rahardjo.

Merasa penasaran, tamu lainnya pun bertanya, ”Dari mana dananya? Kok hebat betul bisa langsung bangun rumah?” Tak ingin membuat tamunya kian penasaran, Iwan yang bekerja sebagai penyuluh kehutanan tanpa digaji ini pun menjawab, ”Dari uang kocokan arisan. Kalau tidak, mana bisa.”

Iwan tidak sedang bercanda. Rumah berdinding bata tapi belum diplester itu, dan beratap genteng tapi belum berplafon itu, memang dibiayai dari hasil arisan rumah yang sejak lama membudaya di kalangan warga di Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah.

Bagi warga di perkotaan, arisan identik ajang para ibu rumah tangga berkumpul. Terkadang juga begitu lekat dengan hal-hal berbau negatif, macam wadah gosip dan pemicu konsumerisme. Bahkan, tak sedikit arisan dijadikan ladang mencari duit oleh mereka yang licik. Media tidak jarang memberitakan bagaimana uang arisan dibawa lari oleh oknum pengelolanya.

Di Sendang Agung justru sebaliknya. Arisan betul-betul dimanfaatkan untuk tujuan bersama dan kebaikan anggotanya. ”Kami ini sadar kalau serba kekurangan secara ekonomi. Untuk bangun rumah sendiri, tidak mungkin. Satu-satunya cara, ya, saling percaya, kumpulkan modal lewat arisan ini,” ujar Iwan yang juga ketua arisan rumah di kampungnya di Desa Sendang Asih, Lampung Tengah.

Di kelompoknya, jumlah peserta arisan rumah ada 22 keluarga. Iuran arisan bukanlah uang, tapi berupa natura. Tiap kali penarikan, anggota menyerahkan iuran wajib berupa 3 zak semen, 10 kilogram beras, 3 kantong paku, dan 1 pak rokok.

Dengan pola iuran berbentuk natura, warga yang mendapat kesempatan ”narik” terakhir tak perlu khawatir nilai materinya menyusut akibat inflasi. Berbeda jika iuran dalam bentuk uang, yang nilainya akan terus menyusut dari tahun ke tahun.

Pemecahan Masalah :

Kadang pemikiran orang di daerah pedesaan lebih baik dari pada orang didaerah perkotaan, jadi tidak harus selalu orang desa mengikuti kebiasaan orang kota. Justru orang kota harus lebih banyak mengambil contoh dari orang desa, seperti cara bermusyawarah, gotong royong, rendah hati dan sebagainya. Arisan tidak harus selalu identik dengan pamer kemewahan, akan lebih baik jika arisan digunakan untuk menyambung tali silaturrahmi sembari menolong sesame, bisa dengan disumbangkan kepanti asuhan, atau pun untuk membantu keluarga yang kekurangan.

Sumber :

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/10/13/07300999/Dari.Geribik.ke.Rumah.Gedong


Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Para Pemilik Istana Berharga Selangit

Rumah milik Mukesh Ambani (Foto: Daylife)

SEBUAH tempat tinggal sering menjadi identitas penting dalam strata ekonomi seseorang. Sehingga, tidak heran jika rumah sering menjadi perhatian dalam memenuhi kebutuhan dasar keluarga.

Akhirnya ke sanalah banyak dana dikucurkan. Baru-baru ini miliarder asal India Mukesh Ambani mencengangkan dunia dengan rumah mewahnya. Orang terkaya di India ini membangun rumah dengan harga yang ditaksir mencapai 630 juta poundsterling (Rp9 triliun). Sebagaimana diberitakan The Telegraph pada 15 Oktober lalu, Ambani membuat gedung pencakar langit sebagai rumahnya yang baru. Rumah itu berlokasi di Mumbai, kota yang 55 persen penduduknya hidup dalam kemiskinan.

Pembangunan rumah supermahal ini mengagetkan banyak kalangan. Sebab, Ambani sebelumnya dikenal sebagai orang rendah hati dan tidak suka memamerkan kekayaannya secara mencolok. Hal ini bisa dilihat dari cara berpakaian, bersikap, maupun berbicara. Pembangunan “istana” ini tentunya mencengangkan banyak kalangan dan juga mengubah persepsi orang tentang Ambani.

Bangunan ini menjadi sisi lain Ambani yang selama ini dikenal dengan kesederhanaannya. Mereka menilai sungguh ironi, bangunan megah yang dinamakan Antilia itu berada di kota yang lebih dari setengah penduduknya hanya sanggup meraup pendapatan sekira USD2 per hari. Dilihat dari kekayaan yang dimiliki, sebenarnya bukanlah hal yang aneh jika Ambani memiliki istana supermewah ini. Ambani merupakan pemilik Reliance Industries, perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan, bisnis eceran, dan konglomerasi bioteknologi.

Dalam daftar orang terkaya yang dikeluarkan Forbes, Ambani menempati peringkat ke-4 di dunia dengan kekayaan USD29 miliar. Dengan kekayaan sebesar itu, Ambani juga mencatatkan sebagai orang terkaya di Asia. Kekayaan Ambani diprediksikan akan terus meningkat. Penyandang gelar Bachelor of Arts bidang Science dari Universitas Bombay ini, dalam laporan “2020, What Happens Next”, kekayaannya diprediksi akan melebihi Carlos Slim Helu yang sekarang di posisi pertama.

Sebagaimana laporan Forbes kekayaan Carlos Slim sebesar USD53,5 miliar. Bersama istri dan tiga anaknya, Ambani dikabarkan telah menempati rumah yang memiliki 27 lantai yang jika digabungkan luas keseluruhannya mencapai 37 ribu meter persegi. Rumah ini diberi nama Antilia, nama sebuah kota dalam dongeng. Antilia dipastikan lebih luas ketimbang Istana Versailles, bangunan bersejarah kebanggaan Prancis.

Dari puncak rumah setinggi 173 meter itu tampak pemandangan Kota Mumbai dan Laut Arab. Dengan harga yang mencapai Rp9 triliun, Antilia dipastikan tercatat sebagai tempat tinggal termahal di dunia. Harga Antilia lebih mahal dibanding One Hyde Park Penthouse. Hunian yang terletak di London, Inggris, ini terjual seharga 140 juta poundsterling Agustus 2010 lalu.

Layaknya hotel berbintang lima, Antilia memiliki banyak fasilitas, seperti sebuah kolam renang, ballroom, beberapa kamar tamu, sejumlah lounge, dan bioskop dengan 50 tempat duduk. Untuk “menyemarakkan” rumah, Ambani menambahkan sebuah ruang kebugaran dan studio tari. Sejumlah fasilitas pendukung lain dibangun untuk Antilia, seperti tiga zona pendaratan helikopter (helipad) tersedia di atas atap bangunan untuk memperlancar transportasi.

Tempat parkir yang mampu menampung 160 kendaraan juga disediakan di rumah mewah ini. Di rumah ini terdapat pula taman gantung empat lantai yang dirancang untuk menjaga ruangan tetap dingin di musim panas dan hangat di musim dingin. Penghuni rumah maupun tamu tak perlu banyak berkeringat menuju setiap bagian rumah lantaran bangunan itu mengoperasikan sembilan lift. Untuk memastikan semua berjalan dengan baik, Ambani mempekerjakan 600 karyawan.

Menurut kerabat Ambani, pembangunan rumah ini seharusnya tidak perlu dibesar-besarkan.“Itu hanya rumah keluarga namun dalam bentuk yang besar. Tidak harus dipermasalahkan,” ujar kolega Ambani yang tidak disebut namanya kepada Guardian. Orang kaya yang memiliki rumah mewah lainnya adalah Mikail Prokhorov. Dalam daftar orang terkaya yang dikeluarkan Forbes, Prokhorov berada di peringkat 39 dengan kekayaan sebesar USD13,4 miliar.

Di Rusia, Prokhorov hanya kalah dari Vladimir Lisin yang mempunyai kekayaan USD15,8 miliar. Dengan kekayaannya itu, Prokhorov dapat membeli banyak hal, termasuk rumah yang sarat dengan sejumlah nilai sejarah. Satu rumah yang dimilikinya adalah Villa Leopolda yang dibangun Raja Leopold II dari Belgia pada 1902. Vila itu dibeli Mikail Prokhorov pada 2008 dengan harga jauh di atas harga sesungguhnya, bahkan jauh lebih mahal dari vila modern termewah di situ.

Pemecahan Masalah :

Mungkin akan lebih bermanfaat jika kekayaan yang dimilikinya digunakan untuk membantu sesama, 55% bukan angka yang sedikit, dengan kekayaannya dia bisa mengurangi jumlah kemiskinan di negaranya sendiri. Membangun rumah pencakar langit hanya akan semakin membuat jarak antara kalangan masyarakat. Membangun suatu usaha yang mempekerjakan sebagian rakyat miskin lebih baik dari pada sekedar membangun rumah pribadi.

Sumber :

http://suar.okezone.com/read/2010/10/24/283/385780/para-pemilik-istana-berharga-selangit

pemuda dan sosialisasi

Polisi Bubarkan Tawuran Pelajar

TRIBUN TIMUR/ABBAS SANDJI

Ilustrasi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat, membubarkan tawuran antarpelajar yang melibatkan dua SMK swasta di Lapangan Merdeka, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Selasa (5/10/2010).
Polisi dengan cepat membubarkan pelajar yang sudah saling berhadapan dan saling lempar serta ejek dari dua SMK tersebut karena Lapangan Merdeka kebetulan berdekatan dengan Mapolres Sukabumi Kota.
Tidak ada korban baik luka ringan maupun berat tetapi polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelajar yang diduga menjadi provokator aksi tawuran tersebut.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Anwar mengatakan aksi ini pecah diduga akibat saling ejek antara pelajar kedua SMK swasta yang berujung dengan aksi tawuran.
"Untungnya petugas kami yang di lapangan berhasil membubarkan aksi tawuran ini sehingga tidak sempat melebar," kata Anwar.
Anwar menegaskan bahwa pihaknya tidak segan-segan memberikan tindakan tegas kepada para pelajar yang terlibat aksi tawuran.
Ia menegaskan, pihaknya masih menyelidiki kasus tawuran ini. "Dugaan sementara terjadinya tawuran ini akibat saling ejek," tegasnya.
Menurutnya, aksi tawuran antarpelajar di Sukabumi sudah lama tidak terjadi. Kemungkinan aksi ini pecah akibat ada provokator maka dari itu pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan siapa yang menjadi otak di balik aksi ini.
Ia menuturkan, akibat aksi ini ikrar antitawuran yang pernah dilakukan beberapa bulan lalu menjadi ternoda.
Agar kejadian ini tidak terulang kembali maka pihaknya berkoordinasi dengan pihak sekolah dan Pemerintah Kota Sukabumi untuk memperketat pengawasan kepada para pelajar.
"Kami tidak ingin aksi seperti ini terulang kembali," tuturnya.
Anwar menjelaskan, ada beberapa daerah yang sangat rawan terjadi aksi tawuran pelajar di Kota Sukabumi seperti di Jalan Ahmad Yani, Lapangan Merdeka, RE Martadinata, Jalan Veteran dan beberapa jalan lainnya.
"Aksi tawuran pelajar ini biasanya berawal dari saling ejek antarpelajar dan akhirnya terjadi tawuran," jelas Anwar.

Pemecahan Masalah :
Pemuda Indonesia adalah masa depan bangsa, untuk itu para pemuda Indonesia harus disadarkan dengan tanggung jawab itu, Indonesia tidak akan menjadi lebih maju dengan tingkah laku yang mungkin sudah menjadi budaya yaitu tawuran. Para penerus bangsa itu harus dibimbing dengan benar, Indonesia membebaskan warga negaranya untuk berekspresi, tetapi setiap kebebasan yang diberikan memiliki aturan tersendiri. dan cara menyelesaikan maslah tidak harus selalu dengan kekerasan. pihak sekolah dan aparat harus memberikan sosialisasi yang intens kepada para siswa agar lebih bertanggung jawab dengan tingkah lakunya, dan memberikan sanksi yang sangat tegas tiap kali mereka melakukan tawuran, dan membangun psikologis dari siswa pun harus dilakukan agar mereka mampu mengendalikan emosi mereka sehingga tidak mudah diprovokasi.

individu, keluarga dan sosial


3.853 Kasus Narkoba libatkan siswa SD

Jakarta (Espos) Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia semakin memprihatinkan. Angka terbaru di Badan Narkotika Nasional (BNN), penyalahgunaan Narkoba di tingkat sekolah dasar (SD) menunjukkan angka yang mencengangkan, yakni mencapai 3.853 kasus.

Jumlah tersebut hanya terhitung sampai bulan Juni 2007. Dari bulan Juli 2007 sampai Februari 2008 belum dihitung.
Kepala Pelaksana Harian BNN, Komjen Made Mangku Pastika menyatakan dengan angka temuan BNN itu, Narkoba seharusnya menjadi permasalahan serius bagi bangsa Indonesia. “Apalagi penyalahgunaan Narkoba itu sudah mulai marak di ditingkat pendidikan dasar,” ujar mantan Kapolda Bali itu kepada wartawan sebagaimana dikutip dari kompas.com, Kamis (14/2).
Mangku Pastika mengingatkan, tingginya angka penyalahgunaan Narkoba di tingkat usia dini ini sangat mengagetkan. Menurut Mangku Pastika, angka yang paling banyak terjadi penyalahgunaan Narkoba terjadi di tingkat SLTA.

Sampai pada bulan Juni 2007, penyalahgunaan pada pelajar berseragam abu-abu putih ini sudah mencapai angka 22.225 kasus. Sementara di tingkat pelajar SLTP angka penyalahgunaan Narkoba mencapai 6.853 kasus.
Urutan peringkat berikutnya adalah pada anak-anak sekolah dasar, yakni 3.853 kasus, atau jauh lebih banyak dibanding tingkat penyalahgunaan di tingkat perguruan tinggi, yakni hanya tercatat 764 kasus. -
dni

Solopos.
Edisi : Jum'at, 15 Februari 2008 , Hal.XI

pemecahan masalah
Kasus diatas sangat memprihatinkan, apalagi dilihat dari jumlahnya yang sudah mencapai ribuan. ini merupakan tanggung jawab bersama,
biarkan pemerintah menjalankan tugasnya, dan kita fokus dengan pribadi kita masing-masing. cara penanggulangan dari masalah ini adalah dengan memberikan peringatan keras terhadap anak agar tidak mengkonsumsi jenis makanan apapun dari orang yang tidak dikenal. biasa na teknik yang digunakan oleh pengedar untuk anak sekolah dasar adalah berbentuk permen atau pun cokelat, sehingga anak-anak itu mudah tergiur, kemudian perhatian dari keluarga terutama orang tua sangat penting, sebagai orang tua harus memantau stiap kegiatan si anak tetapi tidak harus mengekang, dan dukungan dari masyarakaty tidak kalah pentingnya, masyarakat sekitar harus berperan aktif dalam mengawasi orang ataupun tamu yang gerak geriknya mencurigakan. dengan partisipasi dari berbagai pihak mudah-mudahan dapat meminimalisir pengedaran narkoba dilingkungan anak sekolah.
sumber :

http://sarisolo.multiply.com/journal/item/39/MENGERIKAN.....3.853_Kasus_Narkoba_libatkan_siswa_SD_