dia lah sumber kegalauanku, dan dia orang yang sama yang sudah menciptakan tawa dan air mata,
aku seperti tak pernah bangun dari mimpiku,
hanya saja Tuhan terlalu baik membuatnya menjadi nyata, dia melihat, mendengar, tertawa,
itu benar-benar untukku, aku yang selama ini hanya mampu bersembunyi untuk melihatnya
sesaat kau membuatku terjebak dalam surga kecil, yang berada didasar jurang terjal,
dan aku terjun kejurang itu hanya untuk merasakan surga kecil itu bersamamu,, dan aku
tak pernah menyesal pernah terjun ke dalam jurang dan merasakan surga kecil itu,,
meskipun untuk terjun kejurang itu aku melukai diriku sendiri, aku tak pernah takut sedikitpun,
dan kemungkinan terburuk adalah, aku benar-benar tak menemukan surga kecil itu didasar jurang, namun sebelum kulangkahkan kaki ku untuk terjatuh kejurang itu aku sudah meyakinkan hatiiku, bahwa ini hanya mimpi dan jika ini benar-benar terjadi aku harus tetap kembali kedunia dimana aku berada sebelum ini, setiap hari kau membuat hatiku begitu dahsyat untuk memilikimu, namun disamping itu ku simpan sisa hatiku yang lain agar mampu bartahan ketika kau pergi, ketika surga kecil tak lagi nyata, ketika tak ada lagi cerita kita.
aku tak pernah tau rasanya akan seperti apa, ketika aku benar-benar kehilangan, yang ku tau hanya mengumpulkan kekuatan sebesar mungkin untuk tetap bertahan seteelah semuanya kembali seperti semula.